Sebagai warisan budaya Nusantara, batik memiliki fleksibilitas dalam beradaptasi dengan berbagai gaya busana, termasuk busana muslim yang terus berkembang. Motif dan warna batik yang beragam, terutama motif khas batik Sukabumi-Cianjur, memberikan nuansa tersendiri pada pakaian muslim, menjadikannya lebih berwarna dan penuh makna. Dalam konteks modest fashion, batik tidak hanya menghadirkan keindahan, tetapi juga merepresentasikan identitas dan nilai-nilai budaya yang selaras dengan prinsip kesederhanaan serta keanggunan dalam busana muslim.
Latar belakang ini membuat gelaran unjuk karya hasil Program Pendampingan dan Pengembangan Ekosistem Batik Tradisi Sukabumi-Cianjur diselenggarakan dalam Muslim Fashion Festival (MUFFEST) 2025. Peragaan busana ini digelar pada Kamis, 20 Februari 2025, sementara pameran diadakan selama empat hari, yaitu 20-23 Februari 2025 di Hall A, Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat. Acara ini dibuka oleh Herman Saheruddin, Plt. Kepala Kantor Persiapan PRP dan Hubungan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).


“Saya melihat fashion show sebagai edukasi busana di mana kita bisa melihat tren baru sebagai bekal mendorong ekonomi Indonesia melalui konsumsi. Saya melihat banyak brand lokal yang tidak kalah dari brand luar. Mari kita mendukung UMKM Indonesia yang karyanya tidak kalah dari desainer luar,” Herman menyampaikan dalam sambutannya. Selepas peragaan busana, Herman juga menyempatkan singgah di pameran dan berbincang dengan direksi Batik Fractal serta perwakilan UMKM produk dan suvenir.
Dalam peragaan busana ini ditampilkan 40 set busana batik hasil kreasi para peserta. Busana-busana batik ditampilkan dengan tema muslim urban culture yang menggambarkan suasana kota yang sibuk. Eneng Metin, UMKM Batik Degung mengungkapkan kesannya terhadap peragaan busana ini, “Sangat sangat terkesan sekali. Tidak menyangka bisa naik ke panggung bersama desainer tanah air ternama, juga bisa melihat langsung karya mereka. Sungguh menjadi kebanggaan tersendiri. LPS dan Batik Fractal sudah mewujudkan impian dan harapan saya. Semoga saya bisa terus mengembangkan usaha batik saya.” Seluruh peserta memang difasilitasi untuk berangkat dari Sukabumi dan Cianjur ke Jakarta untuk menghadiri pagelaran busana dan pameran ini.
Dalam rangkaian peragaan busana ini, batik Sukabumi Cianjur tampil bersama dalam rangkaian peragaan busana desainer ternama lain seperti Dian Pelangi. Selain dihadiri oleh jajaran Direksi LPS, acara ini juga dihadiri oleh Yuke Sri Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain; Romi Astuti, Direktur Fesyen, serta Neli Yana, Direktur Kriya Kementerian Ekonomi Kreatif.
Unjuk karya ini merupakan kolaborasi kedua Batik Fractal dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) selaku pelaksana MUFFEST 2025. Sebelumnya, kolaborasi perdana Batik Fractal dengan IFC tercipta dalam peragaan busana hasil pelatihan tahap 1 pada Februari 2024 di Sukabumi.
Muslim Fashion Festival sendiri adalah rangkaian acara yang menampilkan tren dan desain terbaru dalam busana muslim. Tak hanya peragaan busana, dalam acara yang telah diselenggarakan secara konsisten sejak tahun 2016 juga digelar pameran, serta diskusi panel dengan desainer, penata gaya, dan pakar industri, juga lokakarya dan berbagai aktivitas interaktif lain. Festival ini bertujuan merayakan keberagaman serta kreativitas dalam busana muslim, serta menciptakan platform bagi desainer baru maupun yang sudah mapan untuk menampilkan karya mereka.



